CATATAN AKHIR PEKAN
KURMA
Oleh Wartawan Riau Pos
GEMA SETARA
HARI ini, kita masyarakat mau disuguhkan dengan pemandangan yang cukup menakjubkan. Saat kita hanya mengenal dan tahu buah tin hanya dari Alquran dan rasanya tidak mungkin ditanam di Riau atau di pekarangan rumah kita, sekarang tidak lagi. Buah tin tidak hanya bisa tumbuh saja di Riau tetapi sudah berbuah.
Tetapi, kalau ingin merasakan lezat dan nikmatnya buah surga itu siap-siap kita harus merogoh kocek (saku, red) yang agak dalam karena harga jual buahnya lumayan mahal. Walaupun harga jual buah lumayan mahal, tetapi harga jual bibitnya sangat terjangkau dan harga jual bibit itu tergantung varitasnya, semakin eklusif bibit yang ditawarkan maka semakin pula harganya.
Ini sebenarnya peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Walau sudah mulai dibudidayakan sejumlah pecinta
tanaman ini, namun skalanya masm sangat kecil. Belum ada masyarakat yang membudidayakannya dalam skala yang cukup besar misalnya dalarn hitungan hektare dan sebagainya. Masyarakat menanamnya baru sebatas hobi.
Itu salah satu contoh tanaman padang pasir yang bisa ditanam dan berbuah di Riau. Sekarang, sekelompok masyarakat sudah pula menanam kurma. Kurma yang dulunya dianggap tanaman padang pasir dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk berbuah, ternyata itu tidak berlaku lagi setelah adanya tanaman kurma tropis.
Tanaman kurma tropis yang berasal dari Thailand ini ternyata cocok ditanam di Riau, setidaknya beberapa pohon kurma ini sudah mulai berbuah dan bisa dinikmati masyarakatyang menanamnva. Kurma tropis saat ini mulai menjadi primadona bagi sebagian masyarakat. Walaupun mereka yang menanamnya masih .
dalam skala kecil.
Ke depan diprediksi kurma bakal booming di Riau mengingat dari hasil analisa para pakar satu batang pohon kurma saja bisamenghasilkan pendapatan setara dengan satu hektare kebun kelapa sawit. Ini tentunya sangat menggiurkan masyarakat, artinya masyarakat bisa menanam tanaman kurma itu hanya di pekarangan rumahnya saja dan tidak memerlukan lahan yang luas seperti tanaman kelapa sawit.
Walaupun pertanian kita sudah
jauh tertinggal dari pertanian negara lainnya, namun itu jangan dijadikan aral untuk terus berupaya menanam
tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan hidup. Yakinlah bahwa jika kita berbakti kepada tanah, tanah juga akan memberikan baktinya kepada kita dengan memberikan hasil yang baik dan bagus pula. Jika tanaman itu hendak memberikan baktinya tentu harus ada syaratnya. Syarat utama adalah pelihara dan jaga tanaman itu dengan baik, penuhi segala keperluan nutrisi yang diinginkan tanaman, jangan biarkan tanaman mencari nutrisi dan makanannya sendiri sedang kita berharap hasilnya maksimal dan menggembirakan. . Dunia pertanian menjadi faktor yang sangat penting bagi kelangsungan hidup orang banyak. Jangan sampai sektor pertanian tertunduk lesu, jika ini yang terjadi kita harus bersiap-siap menghadapi paceklik makan. Sanggupkah kita menghadapinya, memang belum bisa kita jawab, tunggulah kalau paceklik itu terjadi baru bisa terjawab semuanya.
Sekali lagi, jangan pernah ragu untuk menjadi petani. Terserah lagi mau menjadi petani apa. Apakah petani kebun kelapa, sayur-sayuran, padi dan tanaman palawija lainnya. Dan sekali lagi semuanya sangat diperlukan setiap makhluk hidup yang bernama manusia.
Ingatlah kita di Riau harus senantiasa waSpada terhadap keperluan akan beras, sayur-sayuran dan sebagainya. Mengapa karena pasokan beras, sayur-sayuran di Riau masih di datangkan dari luar khsusunya dari provinsi tetangga.
Karenanya, kita masyarakat Riau jangan terus berpikir untuk menanam kelapa sawit. Jangan alih fungsikan lahan tanaman pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit. Ingat buah sawit tidak bisa dimakan secara langsung saat paceklik terjadi.
Tanamlah kurma, dia sangat bersahabat dengan alam dan lingkungan sekitar kita sebelum terlambat, karena jika banyak orang yang menanam kita akan kalah, bukan selangkah atau dua langkah akan tetapi bisa ratusan langkah bahkan ribuan langkah.
Kurma mengandung gizi yang cukup baik bagi keperluan hidup manusia, jadi jangan pernah ragu menanam kurma. Dia tidak memerlukan lahan yang luas, cukup satu atau dua batang hasilnya sudah sangat menjanjikan bagi yang menanamnya. Mari bertani...............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar