Menjadi petani saat ini belum menjadi pilihan utama. Apalagi bagi warga perkotaan yang tinggal di kediaman dengan lahan terbatas. Namun dengan varietas unggulan, serta kemajuan teknologi bertani di perkotaan bukan hal mustahil.
Caranya tidak sulit Petani Jambu air Madu Deli Hijau (MDH). Rafi menyebutkan Pekanbaru bisa menjadi pemasok Jambu MDH kerena dengan pola Tanaman Buah Dalam Pot (Tabulapot) tidak memerluan lahan yang luas.
Cukup satu rumah pelihara tiga bibit jambu. Selama enam sampai delapan bulan sudah bisa berbuah. Jika satu perumahan ada 50 rumah, tinggal adakan koordinator yang mendistribusikan ke pusat perbelanjaan. Dengan begitu selain menghemat biaya perawatan, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari pada hanya merawat bunga, memelihara Jambu MDH lebih menguntungkan.
Bila pola ini dilakukan di banyak perumahan yang ada di Pekanbaru, bukan tidak mungkin bisa diekspor. "Jika pembudidaya sudah banyak, jambunya bisa diekspor ke luar negeri," katanya.
Gambar 1. Pelanggan Setia Pemesan Jambu Madu
Bagi saya, budidaya buah asal Sumatera Utara (Sumut) ini, tidak rumit. Cukup memperhatikan asupan air, pupuk, dan hama.
Sebenarnya dengan pola Tanam Buah Dalam Pot (Tabulapot) memudahkan dari segi budidaya. Selain mudah dijangkau, tanaman tidak memerlukan lahan yang luas. "Jambu MDH memang jagonya tanaman dalam pot," sebutnya. (Tulisan juga dimuat di bertuahpos.com)
Semoga maju dan berkembang usaha eksportiar buah jambu MDH
BalasHapus